Jelajahi Pesona Banjarmasin: Destinasi Wisata Ikonik di Kota Seribu Sungai
Ikon Kota yang Memukau: Patung Bekantan dan Pasar Terapung Siring
Patung Bekantan: Penjaga Sungai Martapura

Pasar Terapung Siring: Denyut Nadi Budaya Sungai

Panorama Kota dan Religi: Menara Pandang dan Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Menara Pandang: Sudut Pandang 360 Derajat Kota Banjarmasin

Masjid Raya Sabilal Muhtadin: Keagungan Arsitektur Islam

Sebagai destinasi wisata religi, Masjid Raya Sabilal Muhtadin benar-benar memancarkan keagungan arsitektur Islam yang megah. Sejak berdiri pada tahun 1981, masjid ini menjadi salah satu landmark utama Kota Banjarmasin. Terletak di tepi barat Sungai Martapura, bangunan megah ini menghadirkan pemandangan yang menenangkan, terutama ketika cahaya matahari sore memantul di permukaan sungai.
Selain itu, dengan luas mencapai 100.000 meter persegi, masjid ini menampung ribuan jamaah setiap harinya dan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang ramai. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga mewakili kebanggaan masyarakat Banjarmasin terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya Islam yang kuat. Lebih lanjut, desain arsitekturnya yang memadukan unsur modern dan tradisional menarik perhatian wisatawan, yang datang untuk mengagumi kemegahan, ketenangan, serta keindahan detail bangunannya.
Dengan demikian, Masjid Raya Sabilal Muhtadin tidak hanya menjadi tempat suci untuk beribadah, melainkan juga menjadi saksi bisu perkembangan dan kekayaan budaya kota ini.
Jejak Sejarah dan Rekreasi: Museum Wasaka dan Jembatan Sei Alalak
Museum Wasaka: Mengenang Perjuangan Pahlawan Banjar

Bagi para pecinta sejarah, Museum Wasaka merupakan tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Banjarmasin. Sebagai permulaan, museum ini didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Kalimantan Selatan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan beragam koleksi bersejarah, mulai dari foto-foto dokumentasi perjuangan, senjata yang digunakan para pejuang, hingga berbagai benda peninggalan masa revolusi.
Lebih dari sekadar tempat penyimpanan sejarah, keunikan Museum Wasaka juga tampak pada arsitektur bangunannya. Menariknya, museum ini menempati rumah adat Banjar Bubungan Tinggi, yang tidak hanya menambah nilai historis, tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat Banjar.
Selain itu, nama “Wasaka” sendiri memiliki makna mendalam. Kata tersebut merupakan singkatan dari moto perjuangan masyarakat Kalimantan Selatan, “Waja Sampai Ka Puting”, yang berarti “perjuangan tanpa henti.” Ungkapan ini mencerminkan semangat pantang menyerah yang diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga menjadikan Museum Wasaka bukan hanya tempat belajar sejarah, melainkan juga sumber inspirasi bagi setiap pengunjung.
Jembatan Sei Alalak: Ikon Baru dengan Desain Modern

Kesimpulan
Secara keseluruhan, Banjarmasin menyajikan perpaduan sempurna antara budaya sungai yang otentik, situs sejarah yang kaya, dan arsitektur modern yang menawan. Di satu sisi, hiruk pikuk Pasar Terapung mencerminkan kehidupan ekonomi masyarakat yang dinamis, sementara di sisi lain, ketenangan Masjid Raya Sabilal Muhtadin memberikan nuansa spiritual yang mendalam. Selain itu, kehadiran Jembatan Sei Alalak semakin memperkuat citra Banjarmasin sebagai kota yang terus berkembang tanpa meninggalkan identitasnya. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi “Kota Seribu Sungai” dan temukan pesonanya sendiri, baik melalui keindahan alamnya, warisan budayanya, maupun inovasi modernnya.