Wisata Banjarmasin: Destinasi Ikonik yang Penuh Pesona Alam dan Budaya

Jelajahi Pesona Banjarmasin: Destinasi Wisata Ikonik di Kota Seribu Sungai

Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, terkenal sebagai “Kota Seribu Sungai” karena jaringan sungainya yang melimpah. Kota ini menyuguhkan pesona wisata unik dan tak terlupakan, memadukan kekayaan budaya, sejarah, serta keindahan alam. Jika Anda mencari petualangan baru, Banjarmasin adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Mari kita selami lebih dalam destinasi-destinasi ikonik yang menjadikan kota ini begitu istimewa.

Ikon Kota yang Memukau: Patung Bekantan dan Pasar Terapung Siring

Patung Bekantan: Penjaga Sungai Martapura

Patung Bekantan raksasa di tepi Sungai Martapura, Banjarmasin.
Patung Bekantan, ikon primata endemik Kalimantan, menyambut pengunjung di tepi Sungai Martapura
Salah satu ikon paling mencolok di Banjarmasin adalah Patung Bekantan yang megah. Patung setinggi 6,5 meter ini berdiri kokoh di tepi Sungai Martapura, merepresentasikan primata endemik Kalimantan yang berhidung mancung. Pengunjung bisa bersantai di sekitar patung, berfoto, atau sekadar menikmati pemandangan sungai yang tenang. Lokasinya yang strategis di Jalan Kapten Piere Tendean menjadikannya titik awal sempurna untuk menjelajahi keindahan Banjarmasin.

Pasar Terapung Siring: Denyut Nadi Budaya Sungai

Pedagang di Pasar Terapung Siring Banjarmasin menjajakan dagangan di atas perahu
Pengalaman berbelanja unik di Pasar Terapung Siring, ikon budaya Banjarmasin
Kunjungan ke Banjarmasin terasa kurang lengkap tanpa merasakan pengalaman berbelanja di Pasar Terapung Siring. Berlokasi di Sungai Martapura, pasar ini mencerminkan kehidupan masyarakat Banjar yang sangat dekat dengan sungai. Para pedagang menjajakan aneka buah, sayur, kudapan khas, hingga makanan dari atas perahu tradisional mereka. Interaksi unik antara penjual dan pembeli di tengah sungai menciptakan suasana otentik yang tak terlupakan. Pasar ini beroperasi hingga malam hari, menyajikan pemandangan berbeda di setiap waktu.

Panorama Kota dan Religi: Menara Pandang dan Masjid Raya Sabilal Muhtadin

Menara Pandang: Sudut Pandang 360 Derajat Kota Banjarmasin

Menara Pandang Banjarmasin di malam hari dengan pemandangan kota yang bercahaya
Nikmati panorama 360 derajat Kota Banjarmasin dari puncak Menara Pandang
Untuk menikmati keindahan Banjarmasin dari ketinggian, Menara Pandang adalah pilihan tepat. Bangunan empat lantai ini menyajikan pemandangan 360 derajat Kota Banjarmasin, meliputi hamparan Sungai Martapura, kubah Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan kerlap-kerlip lampu kota di malam hari. Lokasinya yang strategis di kawasan Wisata Siring membuatnya mudah dijangkau setelah mengunjungi Patung Bekantan dan Pasar Terapung Siring.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin: Keagungan Arsitektur Islam

Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, dengan kubah hijau dan menara.
Keindahan arsitektur Masjid Raya Sabilal Muhtadin, pusat spiritual di Banjarmasin

Sebagai destinasi wisata religi, Masjid Raya Sabilal Muhtadin benar-benar memancarkan keagungan arsitektur Islam yang megah. Sejak berdiri pada tahun 1981, masjid ini menjadi salah satu landmark utama Kota Banjarmasin. Terletak di tepi barat Sungai Martapura, bangunan megah ini menghadirkan pemandangan yang menenangkan, terutama ketika cahaya matahari sore memantul di permukaan sungai.

Selain itu, dengan luas mencapai 100.000 meter persegi, masjid ini menampung ribuan jamaah setiap harinya dan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang ramai. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga mewakili kebanggaan masyarakat Banjarmasin terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya Islam yang kuat. Lebih lanjut, desain arsitekturnya yang memadukan unsur modern dan tradisional menarik perhatian wisatawan, yang datang untuk mengagumi kemegahan, ketenangan, serta keindahan detail bangunannya.

Dengan demikian, Masjid Raya Sabilal Muhtadin tidak hanya menjadi tempat suci untuk beribadah, melainkan juga menjadi saksi bisu perkembangan dan kekayaan budaya kota ini.

Jejak Sejarah dan Rekreasi: Museum Wasaka dan Jembatan Sei Alalak

Museum Wasaka: Mengenang Perjuangan Pahlawan Banjar

Bangunan rumah adat Banjar Bubungan Tinggi Museum Wasaka
Museum Wasaka, menyimpan koleksi sejarah perjuangan rakyat Kalimantan Selatan

Bagi para pecinta sejarah, Museum Wasaka merupakan tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Banjarmasin. Sebagai permulaan, museum ini didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Kalimantan Selatan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan beragam koleksi bersejarah, mulai dari foto-foto dokumentasi perjuangan, senjata yang digunakan para pejuang, hingga berbagai benda peninggalan masa revolusi.

Lebih dari sekadar tempat penyimpanan sejarah, keunikan Museum Wasaka juga tampak pada arsitektur bangunannya. Menariknya, museum ini menempati rumah adat Banjar Bubungan Tinggi, yang tidak hanya menambah nilai historis, tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat Banjar.

Selain itu, nama “Wasaka” sendiri memiliki makna mendalam. Kata tersebut merupakan singkatan dari moto perjuangan masyarakat Kalimantan Selatan, “Waja Sampai Ka Puting”, yang berarti “perjuangan tanpa henti.” Ungkapan ini mencerminkan semangat pantang menyerah yang diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga menjadikan Museum Wasaka bukan hanya tempat belajar sejarah, melainkan juga sumber inspirasi bagi setiap pengunjung.

Jembatan Sei Alalak: Ikon Baru dengan Desain Modern

Jembatan Sei Alalak Banjarmasin dengan desain melengkung modern
Jembatan Sei Alalak, penghubung modern dengan arsitektur unik di Banjarmasin.
Jembatan Sei Alalak kini menjadi ikon baru Kota Banjarmasin berkat desainnya yang modern dan unik. Selain itu, jembatan ini menampilkan struktur melengkung dengan sistem cable stayed yang kuat, menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah secara efisien. Sejak pemerintah meresmikan jembatan ini pada tahun 2021, keberadaannya memperkuat konektivitas antarwilayah dan menambah pesona kota. Tak hanya berfungsi sebagai infrastruktur penting, Jembatan Sei Alalak juga menawarkan daya tarik visual yang memukau. Saat malam tiba, lampu-lampu artistik di sepanjang jembatan menciptakan suasana menawan dan menarik perhatian wisatawan maupun warga lokal.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Banjarmasin menyajikan perpaduan sempurna antara budaya sungai yang otentik, situs sejarah yang kaya, dan arsitektur modern yang menawan. Di satu sisi, hiruk pikuk Pasar Terapung mencerminkan kehidupan ekonomi masyarakat yang dinamis, sementara di sisi lain, ketenangan Masjid Raya Sabilal Muhtadin memberikan nuansa spiritual yang mendalam. Selain itu, kehadiran Jembatan Sei Alalak semakin memperkuat citra Banjarmasin sebagai kota yang terus berkembang tanpa meninggalkan identitasnya. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi “Kota Seribu Sungai” dan temukan pesonanya sendiri, baik melalui keindahan alamnya, warisan budayanya, maupun inovasi modernnya.

Scroll to Top